
Peter Say Denim membanderol harga celana jeansnya mulai dari 300 ribu sampai 800 ribu rupiah, harga yang cukup mahal bukan. Tapi perlu di ketahui, Pemilik jeans bermerek ini adalah Peter Pirmansyah kelahiran Sumedang, 4 Februari 1985. Peter memasarkan produknya melalui Website dan reseller yang menjual produk- produk bermerek international.


Peter lulus SMA sejak tahun 2002 namun dia tidak dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi, karena harus menanggung perekonomian keluarganya. Sejak saat itu Peter memulai bekerja pada sebuag gerai pakaian yaitu Planet Surf di Bandung. Di sana Peter dapat belajar cara memproduksi sebuah barang dari awal hingga akhir. Peter mengenal banyak konsumennya dari kalangan berada dan sering HangOut. Ia selalu melihat teman-temannya mengenakan busana mahal.
”Saya hanya bisa menahan keinginan punya baju bagus. Mereka juga sering ke kelab, mabuk, dan ngebut pakai mobil, tapi saya tidak ikutan. Lagi pula, duit dari mana,” ujarnya.

Peter melihat, mereka tampak bangga, bahkan sombong dengan baju, celana, dan sepatu yang mereka dipakai. Harga celana jins saja, misalnya, bisa Rp 3 juta. ”Perasaan bangga seperti itulah yang ingin saya munculkan kalau konsumen mengenakan busana produk saya,” ujarnya.
Sebelumnya Peter dan kawan-kawannya mempunyai Band yang bernama PeterSaysSorry ketika mulai berbisnis ia menggunakan nama bandnya menjadi merek jeansnya dan mengganti kata sorry menjadi denim
”Saya sebenarnya bingung mencari nama. Ya, sudah karena saya menjual produk denim, nama mereknya jadi Petersaysdenim,” ujar Peter.
Peter memulai bisnisnya pada tahun 2005 dengan modal Rp 5 juta hasil tabungan pekerjaannya di Planet Surf. Dengan merek PeterSaysDenim, Peter membanderol harga yang cukup tinggi, sehingga ia sering mendapat cemoohan orang. Oleh karena itu Peter fokus mempromosikan jinsnya kepada anak-anak band. ”Peter berpikir Musik tidak pernah jauh dari Fashion, dan mereka selalu saling berhubungan”.
Alhasil Band yang telah menggunakan mereknya mulai dari band indie yaitu Rocket Rockers, Killed by Butterfly hingga band asal luar negeri seperti Silverstein, Eye Set to Kill, The Almost, Bless The Fall, Asking Alexandria Dan Every Time I Die. Peterpun memperkuat bisnisnya dengan membukan situs belanja online nya sendiri di: http://www.petersaysdenim.com.


Lewat situsnya Peter dikenal di Amerika, Australia dan Kanada bahkan peter sudah di ajak untuk berpartisipasi menjadi sponsor festival musik di Amerika besutan Fearless record.